Musfendi Bangkitkan Asa Kaum Dhuafa - Menderita penyakit kemudian tidak bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan merupakan hal pilu yang banyak dirasakan oleh masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ya, mahalnya biaya pengobatan seringkali memaksa orang yang tidak mempunyai uang terpaksa menghentikan pengobatannya.
| Musfendi Bangkitkan Asa Kaum Dhuafa |
Bagaimana jika ini terjadi kepada Anda? Tentu tidak ada yang mau. Musfendi pernah mengalami kejadian serupa di masa kecilnya. Ketika anak-anak lain sedang bergembira bermain dengan teman-temannya, pria asal Aceh ini dirundung kenestapaan.
Orang tuanya menderita sakit dan harus segera mendapat pertolongan dokter. Karena tidak mempunyai biaya, orang tuanya pun menjual harta yang dimiliki. Musfendi masih beruntung karena orang tuanya mempunyai harta yang bisa digunakan untuk berobat, bagaimana dengan kaum Dhuafa yang tidak mempunyai apa-apa?
Pengalaman yang Mengetuk Hati
Apa yang dialami oleh Musfendi ternyata belum berakhir. Di usianya yang baru menginjak 8 tahun, lelaki ini harus kehilangan ibu yang dicintai karena tidak tertolong dari penyakit yang dideritanya.
Tidak hanya kehilangan, perasaan sakit, kecewa dan menyesal menghantuinya sampai dewasa. ini yang justru membangkitkan semangatnya untuk bisa membantu sesama, terutama kaum Dhuafa yang mengalami keterbatasan akses kesehatan.
Pengalaman yang dirasakan ketika kecil seperti terulang kembali ketika melihat seorang ibu yang terpaksa membawa pulang suaminya dari rumah sakit sebelum dinyatakan sembuh. Alasannya juga klasik, tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan pengobatan.
Semangat untuk bermanfaat bagi sesama semakin mendorong Musfendi untuk ambil bagian dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Musfendi memang bukan orang kaya materi, namun sosok yang mempunyai kekayaan hati untuk bermanfaat bagi orang lain.
Idealnya memang pemerintah yang memberikan fasilitas dan menjamin kebutuhan masyarakatnya, terutama yang tinggal dalam keterbatasan untuk mendapatkan pelayanan umum. Akan tetapi realitanya fasilitas tersebut belum merata, masih banyak orang yang harus menahan sakit karena tidak mampu berobat.
Mendirikan Lembaga Peduli Dhuafa
| Musfendi Bangkitkan Asa Kaum Dhuafa |
Kaum dhuafa merupakan orang yang seharusnya dibantu. Yang termasuk golongan kaum dhuafa adalah orang-orang miskin, tawanan, buruh atau pekerja kasar, kaum difabel, orang lanjut usia, janda miskin, orang dengan penyakit tertentu, rakyat kecil yang tertindas, dan korban bencana.
Bersama rekan-rekannya, Musfendi kemudian mendirikan Lembaga Peduli Dhuafa, salah satu programnya adalah Dhuafa Sehat. Di tahun 2014 Musfendi menggagas program Dhuafa sehat yang mempunyai program untuk membantu pengobatan bagi kaum Dhuafa.
Program tersebut memberikan pendampingan, advokasi sampai menyediakan rumah singgah sementara bagi pasien yang melanjutkan pengobatan di luar daerah. Selain itu, kaum Dhuafa yang membutuhkan peralatan untuk menunjang kesehatan dan alat bantu seperti tongkat serta kursi roda juga mendapat bantuan.
Tanpa bantuan dari pemerintah, Musfendi bersama Dhuafa sehat menyediakan fasilitas dengan gratis. Kaum dhuafa yang di berbagai daerah dan harus berobat ke ibu kota tidak perlu memikirkan tempat tinggal dan biayanya karena sudah ada rumah singgah.
Harapan Musfendi kehadiran program yang dekat dengan masyarakat dan bisa digunakan oleh yang berhak ini tidak hanya memudahkan dalam proses pengobatan, namun juga membangkitkan semangat untuk sembuh.
Jumlah bantuan yang dapat disalurkan oleh Musfendi terus bertambah. Sejak pertama program berjalan di tahun 2014 sampai sekarang, lebih dari 700 kaum Dhuafa yang sudah mendapatkan manfaat dari Dhuafa Sehat dalam bentuk bantuan pendampingan.
Bantuan yang diberikan kepada 500 pasien yang menderita sakit kronis, rumah singgah untuk 120 pasien, 320 unit kursi roda dan 130 buah tongkat diberikan, dan sebanyak 4 kaki palsu. Dengan bantuan kursi roda, tongkat dan kaki palsu dapat mendukung aktivitas para penyandang disabilitas.
Sedangkan penerima manfaat dalam bentuk alat kesehatan yang berupa kursi roda, tongkat, kaki palsu, alat pendengar berjumlah 450 orang lebih. Pada saat terjadi covid, Musfendi juga memberikan akses bantuan kesehatan pada banyak orang.
Ketika Covid melanda Musfendi juga membantu untuk mengedukasi tentang Covid-19 pada warga Aceh, penyaluran masker dan hand sanitizer sebanyak 60.000 paket. selain itum bantuan yang disalurkan berupa 65.000 paket sembako untuk warga yang terdampak Covid-19 dan membantu proses vaksinasi 530 warga Aceh.
Kiprah Musfendi memang belum bisa menjangkau semua masyarakat Dhuafa yang membutuhkan namun sudah bisa memberikan banyak senyum untuk penderita yang kembali mempunyai asa.
Musfendi mungkin awalnya tidak menyangka jika apa yang dirintisnya bisa seluas ini dan membawa manfaat banyak. Dari langkah kecil yang diawalinya, saat ini semakin banyak orang yang mendapat bantuan.
Berkat kerja keras dan keikhlasnnya dalam membantu sesama, Musfendi mendapat penghargaan anugerah SATU Indonesia Awards di tahun 2022. Apresiasi ini merupakan bentuk penghargaan dari Astra untuk anak mudah yang sudah berdedikasi untuk sesama.
Musfendi lahir di keluarga yang mengalami keterbatasan ekonomi dan terketuk hatinya untuk membantu meski awalnya penuh dengan keterbatasan. Apa yang dilakukan oleh Musfendi juga bisa dilakukan oleh banyak orang. Kini saatnya Anda pun mengikuti langkah Musfendi dengan memberikan kontribusi untuk lingkungan sesuai kemampuan.
Komentar
Posting Komentar